Google.com |
Saat permintaan Teddy Rusdy kepada Ghazali Syafei untuk menghentikan pesawat Woyla tidak bisa dipenuhi. Karena taka da pilihan lain, Teddy Rusdy memutuskan untuk melakukan operasi pembebasan dengan 35 anggota Kopassandha (Kopassus) yang dipimpin Letkol Sintong Panjaitan.
Menurut Teddy Rusdy jika begitu saja susah, maka ia meminta Garuda
Indonesia untuk menyiapkan satu jenis pesawat DC-9 untuk mempermudah operasi.
Tak hanya itu, pesawat ini juga akan digunakan sebagai simulasi operasi
Pembebasan Woyla.
Ternyata sang Perwira Navigator AU pun harus mempelajari terlebih dahulu
sistem elektronik, elektrik dan juga optic pada kokpit yang berada didalam
pesawat DC-9 Woyla. Untungnya, 30 anggota Kopassus berhasil mendobrak dan masuk
ke dalam pesawat pada 31 Maret 1981 pukul 02.45.
Tak berhenti disitu, 30 anggota Kopassus jyang dikerahkan oleh Teddy Rusdy juga berhasil melumpuhkan sekirana lima pembajak. Tapi hal yang harus
disayangkan adalah Letnan Ahmad Kirang dan juga Pilot Herman Rante tak bisa
diselamatkan karena waktu yang menipis
Sumber : mantranews.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar