Google.com |
Teddy Rusdy lulus pada 1961 dan meraih pangkat Letnan Muda Udara 1. Mulai dari sanalah karir Teddy Rusdy terus merambat naik, meski kini kondisinya serba terbatas. Diapun memulai dengan gemilang ketika ia terlibat dalam Operasi Trikora di Maluku saat usianya masih 22 tahun.
Karena
menjadi satu-satunya yang terbaik di bidang navigasi dan prosedur operasi
radio-silent, Teddy Rusdy dilibatkan kedalamnya. Teddy juga belajar terbang
cross-country sejauh 1.500 mil tanpa peta saat ia masih menempuh pendidikan di
India.
Hebatnya,
ia melakukan penerbangan itu hanya bermodalkan paduannya kepada posisi bulan
dan bintang. Teddy Rusdy juga menggunakan insting, analisis, dan juga hanya
berpatokan dengan tatapan matanya.
Melihat
dari potensi yang dimiliki oleh Teddy Rusdy, Mayor Jenderal Soeharto langsung
menarik Teddy Rusdy untuk berangkat ke Jakarta dan langsung bergabung dalam
Operasi Mandala. Seperti yang dikabarkan, Teddy Rusdy adalah orang pertama
Indonesia yang menerbangkan pesawat pembom TU-16/KS, buatan Uni Soviet pada
Operasi Mandala.
Pada saat
itu, di dunia ini ternyata hanya ada dua Negara yang memiliki pesawat pembom
TU-16/KS di luar Uni Soviet, yakni Mesir di bawah kepimimpinan Presiden Gamal
Abdul Nasser dan juga Indonesia di bawah Presiden Soekarno.
Sumber : Rmol.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar