Google.com |
Teddy Rusdy mendukung sang istri Ibu Sri yang berniat untuk mendirikan pesantren dengan basic tetap menjaga sekaligus memelihara kearifan local dalah bagian dari ikhtiar Teddy Rusdy. Hal tersebut dilakukan untuk ikut sera dalam membentengi generasi muda muslim Indonesia.
Namun hal yang sudah diniatkan tersebut belum terwujud sampai dengan
beliau berpulang kerahmatullah pada hari kamus malam jumat, 31 Mei 2018 yang
juga bertepatan dengan malam ke-17 bulan Ramadhan.
Semua keluarga dan kerabat dekatnya pun terkejut mendengar hal tersebut
yang sedemikian mendadak, tapi hal itu membuat sang istri merasa ingin cepat
menyelesaikan hutangnya kepada sang suami Teddy Rusdy untuk mewujudkan sebuah
bangunan pesantren.
“Kondur-nya (berpulangnya) Bapak Teddy Rusdy yang begitu tiba-tiba, bisa terjadi
pada siapa saja, tak terkecuali Ibu. Karena itu Ibu tidak mau lagi
membuang-buang waktu, Ji.” Kata Ibu Sri
pada suatu hari ketika seusai mengirimkan doa dan tahlil bersama untuk Bapak.
Dengan niatnya, pada tanggal 25 April 2019 sebuah prasasti Padepokan
Santri Selogiri “SITI DHUMILLAH” yang diukir dengan cantik diatas batu
berukuran tinggi 170 cm, lebal 140 cm dan tebal 90 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar