Google.com |
Pada tanggal 25 April 2019 sebuah prasasti Padepokan Santri Selogiri “SITI DHUMILLAH” yang diukir dengan cantik diatas batu berukuran tinggi 170 cm, lebal 140 cm dan tebal 90 cm yang ditanda tangani langsung oleh Ibu Sri Teddy Rusdy dan sudah diletakkan di depan Pendopo Pesantren.
Kisahnya tak berhenti disitu, karena ternyata sangat susah untuk mencari
calon pengasuh untuk pondok yang mampu untuk mengimplementasikan visi dan misi
dari Ibu Sri dan juga sang suami Teddy Rusdy. Hingga dua tahun setelah
berpulangnya Teddy Rusdy, Ibu Sri masih merasa banyak hutang kepada beliau.
Sepulang perjalanan sang ibu Sri ziarah dari Konya, Alhamdulillah Ibu
Sri berkesempatan untuk membayarkan hutangnya kepada Teddy Rusdy melalui Habib
Luthfi Bin Yahya di Pekalongan. Akhirnya titik terang pun didapatkan, Habib Luthfi
Bin Yahya atau biasa dipanggil Abah ini melaksanakan aktivitas di pesantren,
dan tak disangka Abah berkenan untuk menjadi Pembimbing di Pesantren Siti
Dhumillah ini.
Penyelenggaraan kegiatan ajar mengajar di pesantren Siti Dhumillah
dimulai pada tanggal 29 Oktober 2020 kemarin, dengan siswa yang sudah masuk
adalah 50 orang santri dari putra dan putri yang terdiri dari anak-anak yatim
dan kaum dhuafa secara gratis.
Niat mulia yang sudah diimpikan oleh Teddy Rusdy akhirnya terwujud ini
bisa menjadi salah satu amal jariyah untuk bapak Teddy Rusdy yang pada akhir
bulan Februari 2021 ini akan diperingati bersama 1000 hari wafatnya. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar