Google.com |
Teddy Rusdy memutuskan untuk tidak mendaftarkan pasukan khususnya dalam rombongan resmi. Ia memiliki ide selama menjadi pelapis pengamanan agar tidak ketahuan diharuskan untuk menyamar. “Jadi kami menyamar dari musuh dan menyamar dari objek yang diamankan ya,” kata Pak Teddy Rusdy.
Teddy Rusdy
menyiapkan 11 orang anggota untuk menjadi anggota Pasukan Anti Teror yang sudah
terbentuk sejak 1981 atau sering disebut dengan Detasemen 81, hal itu juga yang
menjadikan Teddy Rusdy sebagai pelapis pengawal dan pengaman Presiden Seoharto
dan keluarganya.
Karena yang
harus dihadapi adalah sasaran ancaman dari PPRII, maka dari itu Perwira
Menengah yang telah diberangkat tugaskan di KBRI Teheran diperintahkan untuk
bergabung dan membantu dalam pasukan yang sudah disiapkan oleh Teddy Rusdy.
Walaupun
tak diakui sebagai anggota pasukan resmi dari Presiden Soeharto dan keluarga,
Teddy Rusdy bersama dengan pasukannya tak memiliki akses apa pun untuk masuk ke
tempat-tempat penting (VVIP) yang disinggahi oleh Presiden Soeharto.
Karena
Teddy Rusdy tak memiliki akses masuk Arab Saudi, apalagi dengan membawa senjata
tanpa ijin membuat pasukan khsusnya bergerak nyaris sama dengan gerakan para
teroris yakni diam-diam. Maka dari itu, Teddy membuat dirinya dan pasukannya
pun berbeda.
Caranya
dengan sengaja memelihara rambut, kumis, dan jambang yang panjang sebagai upaya
penyamaran dari observasi Presiden Soeharto dan keluarganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar