Google.com |
Agen Intelijen Hankam ditugaskan untuk mengumpulkan senjata dari produk yang dimiliki oleh Uni Soviet di gudang-gudang senjata milik ABRI, namun hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari sang presiden Indonesia saat itu, yakni Presiden Soerharto.
Setidaknya terkumpul logistk dan beberapa persenjataan untuk kelengkapan
dua batalion infantry. Senjata yang sudah berhasil dikumpulkan segera
diterbangkan dan diangkut menggunakan pesawat Boing 707 Pelita Air Service
untuk segera menuju Rawalpindi, Pakistan Utara, melalui Diego Garcia, dengan
cover bantuan kemanusiaan.
Dalam pertemuan rahasia dengan Kepala Intelijen Pakistan ini sudah
disepakati oleh Intelijen Indonesia akan memberikan sejumlah senjata yang ada
di Indonesia kepada Mujahidin. Pertemuan sekaligus operasi rahasia ini dipimpin
atau dikomando langsung oleh Teddy Rusdy.
Karena memang Teddy Rusdy terlibat langsung dalam operasi khusus bantuan
pasokan senjata dari Indonesia untuk Mujahidin. Setelah dikirimkan senjata yang
berhasil sampai pada bulan Juli 1981, senjata yang diselipkan diantara kotak
obat itu langsung dibawa ke Attock, Nowshera, Peshawar, melalui Khyber Pass.
Bantuan diterima pimpinan Mujahidin di Nagarhar.
Sumber : mantranews.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar