Rabu, 10 Maret 2021

Diusia Muda, Teddy Rusdy Sudah Jago Melakukan Navigasi Hanya Dengan Bantuan Radio Silent

 

Google.com

Seperti yang sudah banyak kabar beredar kalau Teddy Rusdy adalah orang pertama kali yang menerbangkan pesawat pembom pesawat Tu-16/KS. Menurut Teddy Rusdy, pesawat yang sempat ia terbangkan ini mampu membawa rudal untuk serangan dari udara kedarat dan juga kelaut.

Pada saat itu, pesawat TU-16/KS hanya dimiliki oleh dua negara di luar Uni Soviet yakni Mesir di bawah Presiden Gamal abdul Naser dan Indonesia yang masih dibawah kepimpinan Ir Soekarno. Hebatnya, Teddy Rusdy menerbangkan pesawat itu dengan pangkat Letnan Udara II dan masih berusia 25 tahun.

Karena memiliki wawasan yang cukup luas dan terbuka karena pada 1961 Teddy Rusdy pernah mengikuti pensisikan astro navigation di Air Force Flying College India. Di usia yang dikatakan masih muda Teddy Rusdy sudah jago melakukan navigasi dengan hanya dibantu radio silent.

Di suatu daerah di India yakni Mahatma Gadhi, Teddy Rusdy sudah mempelajari dan melalukan terbang cross-country sekitar 1500 mil tanpa peta. Selama belajar di India, ia punya pengalaman menarik, ketika kertas sketsa dan peta navigasinya di makan sapi.

 

Sumber : editor.id

Selasa, 09 Maret 2021

Setia Mengabdi, Sejarah Operasi Intelijen TNI Sudah Menyatu Dengan Darah Teddy Rusdy

 

Google.com

Dalam operasi pesawat A-4E/H Skyhawk, Teddy Rusdy juga dikirimkan bom canggih untuk mendukung suksesnya Skyhawk dengan dipandu oleh laser yang merupakan jenis senjata yang nantinya terbukti paling ampuh untuk menaklukan perang teluk meletus 1990.

Teddy Rusdy dihabis-habisan oleh pejabat Mossad dengan sebutan “The Incredible Operations”, “Dubby” Shiolah sebagai pembuka pintu dan contact person, karena sudah berhasil menjalankan operasi Alpha ini.

Banyak yang mengenal Teddy Rusdysebagai sosok yang sangat disiplin. Teddy Rusdy terlihat diruang pesawat pembom TU-16/KS buatan Uni Soviet. Tak hanya itu saja, foto Teddy Rusdy dengan Pak Tri Sutrisno saat menunaikan ibadah haji pun tidak ketinggalan.

Teddy Rusdy adalah sosok perintis intelijen Indonesia yang tak pernah terlepas dari sejarah intelijen di Indonesia. Bukan lagi tak pernah terlepas, sejarah operasi intelijen TNI Indonesia pun sudah menyatu dengan darah yang mengalir dalam tubuh sang legenda Teddy Rusdy.

 

Sumber : editor.id

Untuk Menyukseskan Operasi Skyhawk, Teddy Rusdy Dikirimkan Bom Canggih

 

Google.com

Perwira kelahiran tanah abang yakni Teddy Rusdy sudah berhasil mendatangkan persenjataan yang cukup terbilang canggih dikelasnya berupa 33 unit pesawat A-4E/H Skyhawk lengkap dengan amunisinya yang diterbangkan dari Israel.

Tak hanya sejumlah pesawat, ternyata masih ditambah dengan selusin unit Komob (Comonications Mobile) yang dibawa dari Eliat menyebrangi jalur laur dalam sebuah operasi yang memiliki sandi Alpha yang diterjadi di tahun 80-an.

Dalam operasi ini Teddy Rusdy juga dikirimkan bom canggih untuk mendukung suksesnya Skyhawk dengan dipandu oleh laser yang merupakan jenis senjata yang nantinya terbukti paling ampuh untuk menaklukan perang teluk meletus 1990.

Teddy Rusdy dihabis-habisan oleh pejabat Mossad dengan sebutan “The Incredible Operations”, “Dubby” Shiolah sebagai pembuka pintu dan contact person, karena sudah berhasil menjalankan operasi Alpha ini.

 

Sumber : editor.id

Tak Hanya Terlibat Operasi Pejuang Taliban, Teddy Rusdy Juga Terlibat Banyak Operasi Lainnya

 

Google.com

Tak hanya terlibat dalam operasi Pejuang Taliban yang terjadi pada tahun 1981 yang bertugas untuk mendampingi L.B. Moerdani ke Islamabad, Teddy Rusdy juga terlibat dalam kirimnya Kopassus ke Jerman dan operasi A-4 Skyhawk.

Teddy Rusdy yang terlibat dalam pengiriman dua putra terbaik bangsa dari Kopassus ini mengirimkan Mayor Inf Luhut B Panjaitan dan juga Kaptem Inf Prabowo Subianto untuk lebih menggali ilmu dan belajar anti terror di markas polisi khusus anti terror Jerman barat GSG 9.

Bukan hanya itu saja jadwal terbang Teddy Rusdy dalam dunia Intelijen. Karena perwira kelahiran tanah abang ini sudah berhasil mendatangkan persenjataan yang cukup terbilang canggih dikelasnya berupa 33 unit pesawat A-4E/H Skyhawk lengkap dengan amunisinya yang diterbangkan dari Israel.

Tak hanya sejumlah pesawat, ternyata masih ditambah dengan selusin unit Komob (Comonications Mobile) yang dibawa dari Eliat menyebrangi jalur laur dalam sebuah operasi yang memiliki sandi Alpha yang diterjadi di tahun 80-an.

 

Sumber : editor.id

Menurut Teddy Rusdy, Nomor Seri Senjata Yang Dikirimkan Ke Mujahidin Sudah Dihapus

Google.com

Karena pengiriman senjata sudah diputuskan dan juga telah disepakati dalam pertemuan rahasia di Islamabad yang terjadi pada tanggal 18 Februari 1981 antara Letjen L.B.Moerdani dan Pejuang Mujahidin didampingi oleh Staf Intel Kolonel Nav Teddy Rusdy.

Akhirnya kini terbongkar cara pengirimannya senjata itu, walaupun sempat disamarkan sebagai bantuan kemanusiaan dengan pesawat Being B707 dengan logo Pelita Air ini menjadikan suatu bukti bahwa intelijen Indonesia dapat mengalahkan intelijen Amerika yang berada di Afganistan.

Menurut Teddy Rusdy, senjata yang sudah dikirimkan memiliki nomor seri yang sudah dihapus terlebih dahulu gunanya untuk mengaburkan asal sumber senjata tersebut. Semua senjata yang sudah siap kirim dimasukan kedalam peti dan diberi tanda palang merah, dan dicampur oleh peti obat-obat dan selimut.

Atase Pertahan RI di Pakistan yang pada saat itu dijabat oleh Kolonel Harjanto tidak terlibat dalam jalannya operasi ini. Kenapa tidak terlibat? Karena untuk menghindari kasus diplomatic apabila operasinya bocor, namun akhirnya operasi ini berjalan dengan sempurna.

 

Sumber : editor.id

Teddy Rusdy Buktikan Intelijen Indonesia Dapat Mengalahkan Intelijen Amerika

 

Google.com

Kisah yang diceritakan oleh Teddy Rusdy membuat bulu kuduk berdiri. Saat Indonesia membantu pejuang Mujahidin Taliban di Afganistan dengan seperangkat persenjataan setara dengan 2 batalion infanteri.

Ternyata tak hanya cara pengiriman yang dirahasiakan, saat sedang melakukan pemilihan persenjataan yang berguna dilapangan untuk meningkatkan daya tempur juga dirahasiakan oleh pihak intelijen Indonesia.

Karena pengiriman senjata sudah diputuskan dan juga telah disepakati dalam pertemuan rahasia di Islamabad yang terjadi pada tanggal 18 Februari 1981 antara Letjen L.B.Moerdani dan Pejuang Mujahidin didampingi oleh Staf Intel Kolonel Nav Teddy Rusdy.

Akhirnya kini terbongkar cara pengirimannya senjata itu, walaupun sempat disamarkan sebagai bantuan kemanusiaan dengan pesawat Being B707 dengan logo Pelita Air ini menjadikan suatu bukti bahwa intelijen Indonesia dapat mengalahkan intelijen Amerika yang berada di Afganistan.

 

Sumber : editor.id

Teddy Rusdy Membantu Pasok Senjata ke Mujahidin Yang Setara Dengan 2 Battalion Infanteri

 

Google.com

Teddy Rusdy pernah ditugakan untuk menemani sang atasan L.B. Moerdani untuk pergi ke Islamabad pada tahun 1981 untuk menghadiri pertemuan rahasia dengan petinggi intelijen Pakistan yang membahas membantu logistic dan persenjataan untuk Mujahidin Afganistan.

Pada saat itu, menurut Teddy Rusdy, para Mujahidin Afganistan membutuhkan yang sama dengan senjata yang dibuat oleh Uni Soviet. Secara kebetulan, senjata yang dibutuhkan oleh Mujahidin Afagnistan banyak dimiliki oleh ABRI saat Trikora dan Dwikora.

Namun tidak semudah itu, untuk mendapatkan senjata itu harus melewati persetujuan dari sang presiden yakni Soeharto. Setelah disetujui, senjata-senjata bautan Uni Soviet yang terkumpul harus dikumpulkan terlebih dahulu di gudang khusus milik staf Hankam dan Gedung Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma.

Tak disangka, kisah yang diceritakan oleh Teddy Rusdy membuat bulu kuduk berdiri. Saat Indonesia membantu pejuang Mujahidin Taliban di Afganistan dengan seperangkat persenjataan setara dengan 2 batalion infanteri.

 

Sumber : editor.id

Think Ahead, 70 Tahun Teddy Rusdy: Teddy Rusdy Adalah Sosok Yang Cukup Dikagumi Banyak Orang

 

Google.com

Dalam buku biografi yang berjudul: Think Ahead, 70 Tahun Teddy Rusdy yang dituliskan oleh Servas Pandur lalu diterbitkan Herakles Indonesia. Buku ini memiliki ketebalan 602 halaman yang layak untuk menjadi dokumen bersejarah untuk permiliteran Indonesia.

Buku ini menyuguhkan banyak pengalaman yang dialami oleh Marsekal Mudah TNI Purn Teddy Rusdy. Tak hanya itu, buku ini juga memiliki banyak kisah dan menceritakan bagaimana kiprah yang dijalani oleh Almarhum Marsha Purn Teddy Rusdy.

Menurut buku ini, Teddy Rusdy adalah sosok misteri layaknya seorang intelijen yang memiliki sifat hidden figure yang cukup dikagumi banyak orang pada masanya. Seperti yang diketahui, Teddy Rusdy sudah mengabdikan dirinya untuk menjadi tangan kanan L.B. Moerdani tak kurang dari 20 tahun.

Banyak juga yang mengatakan kalau sosok Teddy Rusdy adalah seorang yang lebih sebagai sutradara yang hanya ada di belakang layar. Karena banyak yang penasaran, maka inilah buku pertama yang menceritakan tentang Teddy Rusdy.

 

Sumber : editor.id

Membongkar Sosok Teddy Rusdy Dalam Buku Biografi Think Ahead, 70 Tahun Teddy Rusdy

 

Google.com

Mari kita membongkar sosok Almarhum Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy yang mengutip dari sebuah buku biografi berjudul : Think Ahead, 70 Tahun Teddy Rusdy yang dituliskan oleh Servas Pandur lalu diterbitkan Herakles Indonesia.

Berdasarkan isi buku biografi, sosok Marsda Teddy Rusdy adalah silent dan sangat menarik dibaca pengalaman dan kisah hidupnya. Karena Teddy Rusdy memiliki banyak fakta baru yang selama ini belum terungkap.

Misalnya, bagaimana pola piker intelijen kita dalam menjalankan Operasi Pembebasan Woyla, Opsus L.B. Moerdani, Teddy Rusdy Membantu Pejuang Mujahidin Afganistan, Proyek Mercusuar Menristek B.J. Habibie, Pasukan Kontra Teror Pertama untuk Indonesia, De-Benny-sasi, dan yang pasti masih banyak lagi.

Dalam buku yang memiliki ketebalan 602 halaman ini layak untuk menjadi dokumen bersejarah untuk permiliteran Indonesia, karena memiliki banyak kisah dan menceritakan bagaimana kiprah yang dijalani oleh Almarhum Marsha Purn Teddy Rusdy.

 

Sumber : editor.id

Senin, 08 Maret 2021

Menurut Pengamat Militer, Teddy Rusdy Tak Pernah Gagal Dalam Menjalankan Tugasnya

 

Google.com

Pada hari kamis 31 Mei 2018 Teddy Rusdy Dinyatakan Meninggal Dunia, ratusan orang yang menghadiri rumah duka Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy Jl. Bukit Golf 1 Pondok Indah tampak juga sejumlah kolega dan orang penting.

Seorang pengamat militer Asri Hadi menyampaikan beberapa hal yang membuat suasana semakin haru, almarhum Teddy Rusdy dikenal sebagai sosoknperwira tinggi dari Angkatan Udara yang tak pernah gagal dalam setiap menjalankan tugas yang diberikan kepadanya oleh negara.

“Bersama Jenderal TNI Benny Moerdani, Teddy Rusdy berhasil membangun suatu sistem intelijen yang solid, terpusat, reliable, akurat, relevant dan timely untuk NKRI,” ujar Asri Hadi yang pernah mengenal almarhum dalam beberapa kesempatan.

Menurut Asri Hadi, Almarhum Teddy Rusdy juga mendapat banyak tugas pada era pemerintahan Soeharto yang melibatkan operasi intelijen yang sifatnya rahasia. “Diantara operasi yang pernah dilakukannya adalah operasi Alpha dan operasi Woyla sebuah operasi intelijen Indonesia yang diakui dunia tingkat keberhasilannya,” puji Asri Hadi, wartawan senior yang juga dosen TNI.

 

Sumber : editor.id

Indonesia Berduka Saat Kepergian Putera Bangsa Terbaik Marsekal Muda Teddy Rusdy

 

Google.com

Pada hari kamis 31 Mei 2018, Indonesia kembali diberikan duka. Pasalnya, pada tanggal itu salah satu putera terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia yakni Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya.

Beliau meninggal dirumah sakit setelah beberapa hari dirawat, jenazah Almarhum Marsekal Muda Teddy Rusdy dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada pukul 14:00. Seperti yang sudah disangka, kepergian beliau banyak mengundang air mata.

Ratusan karangan bunga dengan ucapan duka cita terus mengiringi keluarga Marsekal Muda Teddy Rusdy dari beberapa kolega almarhum. Tak hanya kerabat dekat, puluhan tokoh nasional baik dari purnawirawan perwira tinggi TNI ataupun Polri dan juga pejabat negara ikut mendatangi rumah duka.

Terlihat pula mantan Panglima TNI Jenderal Try Sutrisno dan juga mantan KSAU Marsekal TNI Pur Chappy Hakim. Ratusan orang yang menghadiri rumah duka Jl. Bukit Golf 1 Pondok Indah tampak juga sejumlah kolega dan orang penting.

 

Sumber : editor.id

Menurut Teddy Rusdy, Isu de-Benny-sasi Dibentuk Untuk Menghancurkan Sistem Intelijen RI

Google.com

Dalam sebuah buku yang menceritakan “Teddy Rusdy: ‘Mengundurkan Diri” diungkapkan bahwa Try Sutrisno diminta Presiden Soeharto untuk menggantikan L.B. Moerdani selaku Asrenum Pangab sebanyak tiga kali.

Karena mengetahui hal tersebut tak benar, Try Sutrisno menolak permintaan sang presiden Soeharto untuk menggantikan Asrenum Pangab Marsekal Muda Teddy Rusdy. Karena sudah memperhatikan dengan teliti berbagai peristiwa di Indonesia sejak awal abad 21.

Teddy Rusdy pun menyimpulkan jika “de-Benny-sasi” adalah upaya menghancurkan kekebalan sistem yang dimiliki oleh intelijen RI yang seksama, terpusat, menyeluruh, akurat, relevan dan juga tepat waktu dalam rangka yang ikut mendukung pembuatan keputusan pemerintah dan juga ketetata-negaraan yang sudah legal, tepat, benar, dan lebih jauh ke depan.

Berikut ini adalah runtutan pendidikan hingga tanda jasa/penghargaan yang diraih oleh Teddy Rusdy:

Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy

Tempat/Tanggal Lahir:

Jakarta, 11 Mei 1939

Agama:

Islam

Pendidikan:

– SMA B Boedi Oetomo (1959)

– Air Force Flying College, India (1961)

– Sekkau Angkatan 11 (1971)

– Sesko ABRI Bagian Laut Angkatan ke-1 (1975)

– Sesregkt Seskogab Angkatan ke-1 (1978)


Karir:

– Pav Skad 42 Wops Iwy (1963)

– Pa. Ops. Lanu Iwy (1969)

– Dan Lanu Rembiga (1969)

– Dan Denma Makodau VI (1970)

– Karo Paban VI/Milhan Sintel Hankam (1974)

– Patun Seskogab, Bandung (1979)

– Paban VIII Staf Intel Hankam (1980)

– Direktur “E”/Renlitbang BAIS (1983)

– Asrenum Pangab (1986)

– Asrenum Pangab (1987-1992)

– Anggota MPR Utusan Golkar ABRI (1987-1992)


Organisasi:

– Ketua DPD Golkar Lombok Barat (1972)

– Sekretaris DPD Golkar Prov Nusa Tenggara Barat (1973)

Tanda Jasa/Penghargaan:

– Bintang Shakti

– Bintang Dharma

– Bintang Yudha Dharma

– Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama

– Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya

– Satyalencana Kesetiaan VIII

– Satyalencana Kesetiaan XVI

– Satyalencana Kesetiaan XXIV

– Satyalencana Stya Dharma

– Satyalencana Wira Dharma

– Satyalencana Dwidya Sistha

– Satyalencana Penegak

– Meritorius Services Medal (Military) Republic of Singapore

– Meritorius Services Medal (Military) Republic of Korea


Sumber : mantranews.id

Lengsernya L.B. Moerdani, Muncul Isu “de-Benny-sasi” Untuk Melumpuhkan Suatu Sistem

Google.com

Pada 24 Februari 1988, L.B. Moerdani harus melepas jabatan sebagai Pangab harus berpindah tempat. Sesuai dengan pilihan sang presiden, maka terpilihlah Jenderal TNI Try Sutrisno sebagai Pangab. Tak disangka, saat terjadinya berbagai pengersan di lingkungan ABRI muncullah isu “de-Benny-sasi”, yakni dipangkasnya “networking” Benny Moerdani di Mabes ABRI.

Isu yang muncul itu ternyata sudah memiliki sasaran atau target, tentu saja orang-orang yang menjadi tangan kanan atau orang terdekat L.B. Moerdani. Siapa lagu kalau bukan Asrenum Pangab Marsekal Muda Teddy Rusdy yang sudah menjadi orang kepercayaan L.B. Moerdani sejak tahun 1974.

Dalam sebuah buku yang menceritakan “Teddy Rusdy: ‘Mengundurkan Diri” diungkapkan bahwa Try Sutrisno diminta Presiden Soeharto untuk menggantikan L.B. Moerdani selaku Asrenum Pangab sebanyak tiga kali.

Karena mengetahui hal tersebut tak benar, Try Sutrisno menolak permintaan sang presiden Soeharto untuk menggantikan Asrenum Pangab Marsekal Muda Teddy Rusdy. Karena sudah memperhatikan dengan teliti berbagai peristiwa di Indonesia sejak awal abad 21.

Teddy Rusdy pun menyimpulkan jika “de-Benny-sasi” adalah upaya untuk melumpuhkan suatu sistem yang sudah dibangun bertahun-tahun lamanya sejak tahun 1974.

 

Sumber : mantranews.id

Pada 24 Februari 1988, L.B. Moerdani Digantikan Oleh Jenderal TNI Try Sutrisno Sebagai Pangab

 

Google.com

Jam Terbang Teddy Rusdy bersama L.B. Moerdani dalam menyukseskan intelijen RI yang tangguh terpaksa harus diberhentikan. Karena L.B. Moerdani disangka akan mengambil alih kekuasan milik Presiden Soeharto.

“Pada saat intelijen RI sangat kuat, Benny Moerdani diganti. Soeharto tidak rela ada ‘rumput lain yang tumbuh’. Soeharto tidak ingin ada orang lain yang bersaing dengannya. Benny Moerdani sadar sebagai seorang Indo, berdarah Jerman/Belanda dari ibu, dan beragama Katolik, berulang kali bicara, bahwa dirinya tidak mungkin menjadi Presiden RI,” kenang Teddy Rusdy.

Pada akhirnya Teddy Rusdy menyadari, kalau jika dia melakukan apapun dengan powerfull maka akan memunculkan iri hati pada orang lain.

“Benny Moerdani sudah mengadakan assesment intelijen, jika pada saatnya Kopkamtib harus bubar. Karena Kopkamtib adalah ekstra struktural. Hanya saja, meskipun Kopkamtib bubar, tetapi fungsi-fungsinya jangan sampai bubar. Akibatnya intelijen yang sudah dibangun dihancurkan sendiri,” tegas Teddy Rusdy.

Hal tersebut pun benar terjadi, karena pada 24 Februari 1988, L.B. Moerdani harus melepas jabatan sebagai Pangab harus berpindah tempat. Sesuai dengan pilihan sang presiden, maka terpilihlah Jenderal TNI Try Sutrisno sebagai Pangab.

 

Sumber : mantranews.id

Minggu, 07 Maret 2021

L.B. Moerdani Terpaksa Berhenti Untuk Membangun Intelijen Karena Dinilai Ingin Mengambil Alih Kekuasan

Google.com

Saat pembajakan pesawat DC-9 Woyla ini terjadi, Teddy Rusdy sebenarnya sudah mengetahui siapa pelaku dalam pembajakan pesawat Woyla ini karena sudah terendus sejak intelijen yang sengaja Teddy Rusdy siapkan tewas.

Seorang intelijen yang tewas tersebut ditemukan pada jam tiga pagi menjelang pembajakan Pesawat Woyla. Menurut analisa intelijen, Teddy Rusdy sudah mencurigai sekelompok Komando Jihad Kelompok Iron yang sebelumnya juga pernah meyerang pos polisi di Cicendo, Bandung, Jawa Barat.

Seperti kata Teddy Rusdy, Intelijen yang solid dan terpusat akan lebih berguna untuk negara. Karena apapun bunyinya, walaupun hanya sebuah jatum jatuh bisa terdengar oleh Intelijen. Namun sayang, jam tayang Teddy Rusdy bersama L.B. Moerdani dalam menyukseskan intelijen RI yang tangguh harus berakhir.

Karena L.B. Moerdani disangka akan mengambil alih kekuasan milik Presiden Soeharto. “Pada saat intelijen RI sangat kuat, Benny Moerdani diganti. Soeharto tidak rela ada ‘rumput lain yang tumbuh’. Soeharto tidak ingin ada orang lain yang bersaing dengannya. Benny Moerdani sadar sebagai seorang Indo, berdarah Jerman/Belanda dari ibu, dan beragama Katolik, berulang kali bicara, bahwa dirinya tidak mungkin menjadi Presiden RI,” kenang Teddy Rusdy.

Pada akhirnya Teddy Rusdy menyadari, kalau jika dia melakukan apapun dengan powerfull maka akan memunculkan iri hati pada orang lain.

 

Sumber : mantranews.id

Teddy Rusdy dan L.B. Moerdani Ikut Menerobos Pesawat DC-9 Woyla Saat Terjadi Pembajakan

Google.com

Pada 31 Maret 1981 pukul 02.45, 30 anggota Kopassus yang dikerahkan oleh Teddy Rusdy juga berhasil mendobrak dan berhasil masuk kedalam pesawat DC-9 Woyla. Tak hanya itu, 30 anggota Kopassus juga melumpuhkan sekirnya lima pembajak.

Tapi hal yang harus disayangkan adalah Letnan Ahmad Kirang dan juga Pilot Herman Rante tak bisa diselamatkan karena waktu yang menipis. Ternyata dalam operasi yang menguncang dunia ini, Teddy Rusdy dan L.B.Moerdani ikut menerobos masuk pesawat dan membantu anggota Kopassus.

Tak hanya itu, Teddy Rusdy juga sempat membantu untuk mengoperasikan panel elektik dan elektronik pesawat DC-9 Woyla untuk mempermudah operasi. Sebenarnya, pelaku dalam pembajakan pesawat Woyla ini sudah pernah tercium baunya sejak intelijen yang sengaja Teddy Rusdy siapkan tewas.

Seorang intelijen yang tewas tersebut ditemukan pada jam tiga pagi menjelang pembajakan Pesawat Woyla. Menurut analisa intelijen, Teddy Rusdy sudah mencurigai sekelompok Komando Jihad Kelompok Iron yang sebelumnya juga pernah meyerang pos polisi di Cicendo, Bandung, Jawa Barat.

 

Sumber : mantranews.id

Teddy Rusdy Lumpuhkan Lima Pembajak Pesawat DC-9 Woyla Bersama Dengan 30 Anggota Kopassus

Google.com

Saat permintaan Teddy Rusdy kepada Ghazali Syafei untuk menghentikan pesawat Woyla tidak bisa dipenuhi. Karena taka da pilihan lain, Teddy Rusdy memutuskan untuk melakukan operasi pembebasan dengan 35 anggota Kopassandha (Kopassus) yang dipimpin Letkol Sintong Panjaitan.

Menurut Teddy Rusdy jika begitu saja susah, maka ia meminta Garuda Indonesia untuk menyiapkan satu jenis pesawat DC-9 untuk mempermudah operasi. Tak hanya itu, pesawat ini juga akan digunakan sebagai simulasi operasi Pembebasan Woyla.

Ternyata sang Perwira Navigator AU pun harus mempelajari terlebih dahulu sistem elektronik, elektrik dan juga optic pada kokpit yang berada didalam pesawat DC-9 Woyla. Untungnya, 30 anggota Kopassus berhasil mendobrak dan masuk ke dalam pesawat pada 31 Maret 1981 pukul 02.45.

Tak berhenti disitu, 30 anggota Kopassus jyang dikerahkan oleh Teddy Rusdy juga berhasil melumpuhkan sekirana lima pembajak. Tapi hal yang harus disayangkan adalah Letnan Ahmad Kirang dan juga Pilot Herman Rante tak bisa diselamatkan karena waktu yang menipis

 

Sumber : mantranews.id

Tak Bisa Dipenuhi Malaysia, Teddy Rusdy Turunkan 35 Anggota Kopassus Untuk Operasi Pembebasan Woyla

Google.com

Berdasarkan fakta sejarah mengenai operasi Pembebasan Woyla yang terjadi bisa menjadi puncak untuk eksistensi intelijen Indonesia pada era Teddy Rusdy. Karena operasi Pembebasan Woyla adalah operasi pembebasan pesawat DC-9 Woyla.

Pesawat DC-9 Woyla sendiri adalah salah satu pesawat yang dikeluarkan oleh Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206, tujuan Jakarta-Medan yang sudah mengalami pembajakan pada 28 Maret 1981.

Saat pesawat DC-9 Woyla dibajak, sang pembajak meminta paksa sang pilot untuk menerbangkan pesawat kea rah Kolombo, Sri Lanka. Namun hal tersebut belum sempat terjadi karena pesawat kehabisan bahan bakar.

Akhirnya pesawat diarahkan ke Malaysia untuk langsung melakukan penerbangan ke Bandara Don Muang, Thailand. Saat itu, Teddy Rusdy selaku Paban VIII Stag Intel Hankam sempat dihubungi oleh L.B. Moerdani untuk menghubungi Menteri Dalam Negeri Malaysia yakni Datuk Ghazali Syafei.

Namun disayangkan, permintaan Teddy Rusdy kepada Ghazali Syafei untuk menghentikan pesawat Woyla tidak bisa dipenuhi. Karena taka da pilihan lain, Teddy Rusdy memutuskan untuk melakukan operasi pembebasan dengan 35 anggota Kopassandha (Kopassus) yang dipimpin Letkol Sintong Panjaitan.

 

Sumber : mantranews.id

Jumat, 05 Maret 2021

Teddy Rusdy Komando Langsung Operasi Rahasia Antara Indonesia dan Pakistan

Google.com

Agen Intelijen Hankam ditugaskan untuk mengumpulkan senjata dari produk yang dimiliki oleh Uni Soviet di gudang-gudang senjata milik ABRI, namun hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari sang presiden Indonesia saat itu, yakni Presiden Soerharto.

Setidaknya terkumpul logistk dan beberapa persenjataan untuk kelengkapan dua batalion infantry. Senjata yang sudah berhasil dikumpulkan segera diterbangkan dan diangkut menggunakan pesawat Boing 707 Pelita Air Service untuk segera menuju Rawalpindi, Pakistan Utara, melalui Diego Garcia, dengan cover bantuan kemanusiaan.

Dalam pertemuan rahasia dengan Kepala Intelijen Pakistan ini sudah disepakati oleh Intelijen Indonesia akan memberikan sejumlah senjata yang ada di Indonesia kepada Mujahidin. Pertemuan sekaligus operasi rahasia ini dipimpin atau dikomando langsung oleh Teddy Rusdy.

Karena memang Teddy Rusdy terlibat langsung dalam operasi khusus bantuan pasokan senjata dari Indonesia untuk Mujahidin. Setelah dikirimkan senjata yang berhasil sampai pada bulan Juli 1981, senjata yang diselipkan diantara kotak obat itu langsung dibawa ke Attock, Nowshera, Peshawar, melalui Khyber Pass. Bantuan diterima pimpinan Mujahidin di Nagarhar.

 

Sumber : mantranews.id

Presiden Soeharto Berikan Tugas Kepada Agen Intelijen Hankam Untuk Kumpulkan Senjata Untuk Battalion Infantry



Beliau memang dekat dengan intelijen Israel yang notabene musuh dari Islam, tapi Teddy Rusdy juga menjalin hubungan baik dengan dunia Islam.

Salah satu kelompok muslim yang memiliki hubungan erat dengan TeddyRusdy adalah pejuang Mujahidin Afganistan. Sebagai bukti jika memiliki hubungan erat, Teddy Rusdy terlibat langsung dalam operasi khusus bantuan pasokan senjata dari Indonesia untuk Mujahidin.

Pertemuan rahasia dengan Kepala Intelijen Pakistan sudah disepakati oleh Intelijen Indonesia ini memang sudah menyetujui akan memasok senjata buatan Uni Soviet yang ada  di Indonesia kepada pihak Mujahidin yang masih berjuang untuk melawan pasukan Uni Soviet.

Agen Intelijen Hankam ditugaskan untuk mengumpulkan senjata dari produk yang dimiliki oleh Uni Soviet di gudang-gudang senjata milik ABRI, namun hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari sang presiden Indonesia saat itu, yakni Presiden Soerharto.

Setidaknya terkumpul logistk dan beberapa persenjataan untuk kelengkapan dua battalion infantry.

 

Sumber : mantranews.id

Tak Hanya Dekat Dengan Israel, Teddy Rusdy Juga Miliki Hubungan Erat Dengan Dunia Islam Lainnya

Google.com

Pada acara HUT ABRI yang diselenggarakan pada 5 Oktober 1980, penampilan pertama A-4 Skyhawk di tunjukan kehadapan public bersama dengan pesawat F5 Tiger II dari Skadron Udara 14 dibawah pimpinan Teddy Rusdy.

Namun hal tersebut dianggap sebagai operasi yang sangat rahasia pada tahun 1982, Pemerintahj RI pun mengakui secara terbuka bahwa wakil Pemerintah RI sudah melakukan tindakan jabat tangan atau yang lebih dikenal dengan dealing dengan Israel melalui pihak ketiga.

Saat itu pemerintah juga menyatakan bahwa RI menentang akan apa yang akan dilakukan Israel atas Dataran Tinggi Golan dan juga intervensi militer Israel di Lebanon. Teddy Rusdy tak tinggal diam, sebagai insan intelijen sejati.

Kerana Teddy Rusdy dikenal dengan menjunjung tingginya profesionelisme, maka tak heran jika Teddy Rusdy dekat dengan semua kalangan. Beliau memang dekat dengan intelijen Israel yang notabene musuh dari Islam, tapi Teddy Rusdy juga menjalin hubungan baik dengan dunia Islam.

Salah satu kelompok muslim yang memiliki hubungan erat dengan Teddy Rusdy adalah pejuang Mujahidin Afganistan.

 

Sumber : mantranews.id

Dalam Operasi Alpha Teddy Rusdy Berhasil Pimpin Operasi Pemindahan Pesawat Skyhawk

Sebuah buku bertajuk “Think Ahead: 70 Tahun Teddy Rusdy” dituliskan kalau Teddy Rusdy bersama dengan Benny Moerdani berhasil membangun suatu sistem intelijen dengan sifat yang solid, terpusat, realible, akurat, relevant dan juga timely untuk NKRI.

Menurut negara Israel, Teddy Rusdy adalah orang yang memiliki kontak dengan wilayah Israel ke RI baik dari level pemerintahan ataupun pusat kekuasaan dan juga intelijen RI. Teddy Rusdy juga memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan proyek dalam Operasi Alpha.

Mulai dari hal-hal yang strategis hingga ke operasional harus terpantau oleh Teddy Rusdy. Tak hanya itu saja, Teddy Rusdy juga memimpin operasi membongkar empat pesawat A-4E Skyhawk sekaligus. Hebatnya lagi, Teddy Rusdy juga yang memimpin operasi pemindahan 32 pesawat A-4E Skyhawk dari Pelabuhan laut Elat di Israel ke Tanjung Priok Jakarta.

Tergolong sebagai operasi yang incredibel operation ini akhirnya mencapai titik terang dan sukses. Hingga di penghujung tahun 1980, 32 pesawat Skyhawk mendarat di Indonesia, dengan cara diam-diam sehingga media massa dan masyarakat tidak mengetahui hal itu.

Pada acara HUT ABRI yang diselenggarakan pada 5 Oktober 1980, penampilan pertama A-4 Skyhawk di tunjukan kehadapan public bersama dengan pesawat F5 Tiger II dari Skadron Udara 14.

 

Sumber : mantranews.id

Keberhasilan Membangun Kembali Organisasi Intelijen Membuat Intelijen Semakin Kuat dan Powerfull

Google.com

Saat meletusnya Peristiwa Malari, Presiden Soeharto langsung menugaskan L.B. Moerdani untuk segera menata ulang intelijen RI. Tugas utamanya adalah untuk mengendalikan kembali seluruh wadah intelijen ABRI, Kopkamtib dan juga nasional.

Yang pasti tidaklah mudah untuk menata ulang kembali intelijen NKRI, apalagi dengan reabilitas dan juga soliditas dari produk-produk intelijen negara. Untuk menata kembali organisasi intelijen, L.B. Moerdani meminta waktu kepada Presiden Soeharto sepuluh tahun lamanya.

Terkait hal tersebut dapat diartikan kalau L.B. Moerdani siap tidak mengganti jabatannya dan juga sekaligus tak bisa naik pangkat selama sepuluh tahun dia memperbaiki organisasi intelijen. L.B. Moerdani saat itu juga menjabat sebagai Wakil Kepla Bakin.

Tentu L.B. Moerdani tak bekerja sendiri, ia dibantu oleh Teddy Rusdy untuk menyusun sebuah inteliligence community yang sukses denga tujuh badan intelijen yang hanya dipimpin oleh satu komandan saja.

Dengan adanya intelijen yang solid dan terpusat saat itu membuat intelijen menjadi semakin kuat, sangat sensitif dan powerfull.

 

Sumber : mantranews.id

Kamis, 04 Maret 2021

Meletusnya Peristiwa Malari, Presiden Soeharto Perintahkan L.B. Moerdani Untuk Menata Ulang Intelijen RI

Google.com

Teddy Rusdy mengatakan bahwa Peristiwa Malari yang terjadi pada tahun 1974 adalah klimaks dari lawan saing antara Aspri Presiden Soeharto selaku Letjan TNI Ali Murtopo dengan Jenderal Sumitro selaku Pangkopkamtib/Wapangab.

Keberanian dari Teddy Rusdy yang berhasil menganalisa dengan baik Peristiwa Malari inilah yang akhirnya membuat Asisten Intelijen Hankam/Kopkamtib saat itu L.B. Moerdani menarik Teddy Rusdy untuk ikut serta dan masuk kedalam barisan Intelijen Hankam.

Saat meletusnya Peristiwa Malari, Presiden Soeharto langsung menugaskan L.B. Moerdani untuk segera menata ulang intelijen RI. Tugas utamanya adalah untuk mengendalikan kembali seluruh wadah intelijen ABRI, Kopkamtib dan juga nasional.

Seperti Asisten Intelijen ABRI, Pusat Intelijen Strategis, Asisten Intelijen Kopkamtib, Satuan Tugas Screening Pusat, Satuan Tugas Intelijen Kopkamtib, di mana Mayjen Benny Moerdani sebagai pimpinannya, dan Wakil Kepala Bakin.

 

Sumber : mantranews.id

Hebat! Teddy Rusdy Miliki Ingatan Yang Luar Biasa dan Memiliki Banyak Konsep Terkait Intelijen

 

Google.com

Teddy Rusdy berhasil untuk membangun suatu sistem intelijen bersama dengan atasannya yakni Jenderal TNI Benny Moerdani. Sistem yang ia buat ini sangatlah solid, terpusat, reliable, akurat, relevant dan juga timely untuk NKRI.

Tak hanya itu, Teddy Rusdy selaku Jenderal bintang dua ini menghabiskan dua pertiga karir militernya di Intelijen Hankam ini memiliki banyak konsep yang cemerlang terkait intelijen. Bagaimana tidak, Teddy Rusdy memiliki ingatan dan kemampuan yang luar biasa.

Buktinya saat Teddy Rusdy masih menduduki bangku pendidikan di Sesko ABRI pada tahun 1974, ia  membuat analisa yang cukup berani, padahal yang ia analisa itu mengandung unsur politik tingkat tinggi. Sedangkan, saat itu Teddy Rusdy masih berpangkat Mayor Udara.

Saat itu ia mengatakan bahwa Peristiwa Malari yang terjadi pada tahun 1974 adalah klimaks dari lawan saing antara Aspri Presiden Soeharto selaku Letjan TNI Ali Murtopo dengan Jenderal Sumitro selaku Pangkopkamtib/Wapangab.

 

Sumber : mantranews.id

Dikenal Sebagai Sosok Yang Hebat, Pemakaman Teddy Rusdy Banyak Dikunjungi Orang Penting

Google.com

Pada Kamis 31 Mei 2018, Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy selaku mantan Asrenum Kasum ABRI meninggal dunia pada malam hari pukul 20.18 WIB. Seperti yang dikabarkan jenazah telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) dikawasan Kalibata.

Banyak yang merasa terpukul dengan kepergian sang legenda dan seorang yang dianggap sebagai James Bond Indonesia, tapi seluruh pelayat terlihat khidmat untuk mengikuti seluruh prosesi yang berlangsung hingga makam sudah tertutup dengan tanah. Prosesi militer yang dilakukan setelah sholat Jumat, 1 Juni 2018.

Pada usia 79 tahun, Almarhum Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah. Tak disangka, banyak orang yang tidak menyangka kepergian beliau sehingga ratusan orang hadir ikut melayat di rumah duka jalan Bukit Golf 1 Pondok Indah.

Dan beberapa orang penting pun terlihat disana seperti Marsekal (Purn) Cheppy Hakim selaku mantan KASAU. Sebagai orang yang berjasa untuk Indonesia, Gubernur Anis Baswedan pun mengikuti acara sholat jenazah yang dilakukan.

Sosok Teddy Rusdy memang dikenal dengan sosok yang hebat dan pantang menyerah, maka dari itu banyak pengusaha dan juga relasi bisnis yang datang untuk melayat.

 

Sumber : mantranews.id

Kegiatan Ajar Mengajar di Pesantren Siti Dhumillah Dilaksakan pada 29 Oktober 2020

Google.com

Pada tanggal 25 April 2019 sebuah prasasti Padepokan Santri Selogiri “SITI DHUMILLAH” yang diukir dengan cantik diatas batu berukuran tinggi 170 cm, lebal 140 cm dan tebal 90 cm yang ditanda tangani langsung oleh Ibu Sri Teddy Rusdy dan sudah diletakkan di depan Pendopo Pesantren.

Kisahnya tak berhenti disitu, karena ternyata sangat susah untuk mencari calon pengasuh untuk pondok yang mampu untuk mengimplementasikan visi dan misi dari Ibu Sri dan juga sang suami Teddy Rusdy. Hingga dua tahun setelah berpulangnya Teddy Rusdy, Ibu Sri masih merasa banyak hutang kepada beliau.

Sepulang perjalanan sang ibu Sri ziarah dari Konya, Alhamdulillah Ibu Sri berkesempatan untuk membayarkan hutangnya kepada Teddy Rusdy melalui Habib Luthfi Bin Yahya di Pekalongan. Akhirnya titik terang pun didapatkan, Habib Luthfi Bin Yahya atau biasa dipanggil Abah ini melaksanakan aktivitas di pesantren, dan tak disangka Abah berkenan untuk menjadi Pembimbing di Pesantren Siti Dhumillah ini.

Penyelenggaraan kegiatan ajar mengajar di pesantren Siti Dhumillah dimulai pada tanggal 29 Oktober 2020 kemarin, dengan siswa yang sudah masuk adalah 50 orang santri dari putra dan putri yang terdiri dari anak-anak yatim dan kaum dhuafa secara gratis.

Niat mulia yang sudah diimpikan oleh Teddy Rusdy akhirnya terwujud ini bisa menjadi salah satu amal jariyah untuk bapak Teddy Rusdy yang pada akhir bulan Februari 2021 ini akan diperingati bersama 1000 hari wafatnya. Aamiin…

                                      

Sumber : Islami.co

Rabu, 03 Maret 2021

Ibu Sri Teddy Rusdy Akhirnya Menemukan Titik Terang Untuk Kehidupan Pesantren Siti Dhumillah

Google.com

Semua keluarga dan kerabat dekatnya pun terkejut mendengar kabar meninggalkan Teddy Rusdy tersebut yang sedemikian mendadak, tapi hal itu membuat sang istri merasa ingin cepat menyelesaikan hutangnya kepada sang suami Teddy Rusdy untuk mewujudkan sebuah bangunan pesantren.

“Kondur-nya (berpulangnya) Bapak yang begitu tiba-tiba, bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali Ibu. Karena itu Ibu tidak mau lagi membuang-buang waktu, Ji.” Kata  Ibu Sri pada suatu hari ketika seusai mengirimkan doa dan tahlil bersama untuk Bapak Teddy Rusdy.

Dengan niatnya, pada tanggal 25 April 2019 sebuah prasasti Padepokan Santri Selogiri “SITI DHUMILLAH” yang diukir dengan cantik diatas batu berukuran tinggi 170 cm, lebal 140 cm dan tebal 90 cm yang ditanda tangani langsung oleh Ibu Sri Teddy Rusdy dan sudah diletakkan di depan Pendopo Pesantren.

Kisahnya tak berhenti disitu, karena ternyata sangat susah untuk mencari calon pengasuh untuk pondok yang mampu untuk mengimplementasikan visi dan misi dari Ibu Sri dan juga sang suami Teddy Rusdy. Hingga dua tahun setelah berpulangnya Teddy Rusdy, Ibu Sri masih merasa banyak hutang kepada beliau.

Sepulang perjalanan sang ibu Sri ziarah dari Konya, Alhamdulillah Ibu Sri berkesempatan untuk membayarkan hutangnya kepada Teddy Rusdy melalui Habib Luthfi Bin Yahya di Pekalongan. Akhirnya titik terang pun didapatkan, Habib Luthfi Bin Yahya atau biasa dipanggil Abah ini melaksanakan aktivitas di pesantren, dan tak disangka Abah berkenan untuk menjadi Pembimbing di Pesantren Siti Dhumillah ini.

                                      

Sumber : Islami.co

Niat Baik Teddy Rusdy dan Sri Teddy Rusdy Untuk Membangun Pesantren Akhirnya Terwujud Pada 25 April 2019

Google.com

Teddy Rusdy mendukung sang istri Ibu Sri yang berniat untuk mendirikan pesantren dengan basic tetap menjaga sekaligus memelihara kearifan local dalah bagian dari ikhtiar Teddy Rusdy. Hal tersebut dilakukan untuk ikut sera dalam membentengi generasi muda muslim Indonesia.

Namun hal yang sudah diniatkan tersebut belum terwujud sampai dengan beliau berpulang kerahmatullah pada hari kamus malam jumat, 31 Mei 2018 yang juga bertepatan dengan malam ke-17 bulan Ramadhan.

Semua keluarga dan kerabat dekatnya pun terkejut mendengar hal tersebut yang sedemikian mendadak, tapi hal itu membuat sang istri merasa ingin cepat menyelesaikan hutangnya kepada sang suami Teddy Rusdy untuk mewujudkan sebuah bangunan pesantren.

“Kondur-nya (berpulangnya) Bapak Teddy Rusdy yang begitu tiba-tiba, bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali Ibu. Karena itu Ibu tidak mau lagi membuang-buang waktu, Ji.” Kata  Ibu Sri pada suatu hari ketika seusai mengirimkan doa dan tahlil bersama untuk Bapak.

Dengan niatnya, pada tanggal 25 April 2019 sebuah prasasti Padepokan Santri Selogiri “SITI DHUMILLAH” yang diukir dengan cantik diatas batu berukuran tinggi 170 cm, lebal 140 cm dan tebal 90 cm.

                                      

Sumber : Islami.co

Niat Yang Indah, Teddy Rusdy dan Sang Istri Berniat Untuk Membangun Pesantren

Google.com

Tak semudah itu untuk membuang orang yang sangat berjasa untuk Negara, jadi Jenderal Tri Sutrisno membangkang perintah dari Presiden Soeharto dan tetap berjuang untuk mempertahankan Teddy Rusdy.

Hingga akhirnya pada tanggal 17 Februari 1992, Teddy Rusdy memutuskan untuk mengajukan pensiun dini dan rela melepaskan Jabatan Organik/ Fungsional Hankam/ ABRI/ Golongan Karya ABRI. Walaupun sudah pensiun, hubungan baik keluarga Teddy Rusdy dan keluarga Jenderal Tri Sutrisno tetap berjalan dengan baik hingga detik ini.

Teddy Rusdy membuka kisah yang baru saat ulang tahun yang ke-75, Teddy Rusdy mengikrarkan niatnya untuk mewakafkan sebidang tanah miliknya dengan luas sekitar 3 hektar di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat untuk dijadikan sebuah pesantren.

Teddy Rusdy mendukung sang istri Ibu Sri yang berniat untuk mendirikan pesantren dengan basic tetap menjaga sekaligus memelihara kearifan local dalah bagian dari ikhtiar Teddy Rusdy. Hal tersebut dilakukan untuk ikut sera dalam membentengi generasi muda muslim Indonesia.

Namun hal yang sudah diniatkan tersebut belum terwujud sampai dengan beliau berpulang kerahmatullah pada hari kamus malam jumat, 31 Mei 2018 yang juga bertepatan dengan malam ke-17 bulan Ramadhan.

 

Sumber : Islami.co

Sudah Pasrah Dibuang, Jenderal Tri Sutrisno Tetap Pertahankan Teddy Rusdy

Google.com

Selama Teddy Rusdy menjalankan tugas sebagai pelapis pengamanan bersama dengan pasukannya, ia sempat mendapatkan cerita yang lucu yakni tingkah para Bintara dan Perwira PASPAMPRES yang mengusirnya tanpa mengetahui hal sebenarnya.

Mengingat hal tersebut Teddy Rusdy tersenyum sendiri. Tapi tau kah kamu hal menyedihkan yang hampir saja dirasakan Teddy Rusdy? Ternyata Presiden Soeharto sempat meminta Jenderal Tri Sutrisno untuk mengganti Teddy Rusdy.

Namun, untungnya Panglima ABRI Jenderal Tri Sutrisno itu menolak permintaan sang presiden. Hal tersebut merupakan suatu kebanggan untuk Teddy Rusdy dan keluarga karena bisa memberikan kepercayaan kepada Jenderal Tri Sutrisno.

Padahal sebelumnya Teddy Rusdy sudah pasrah dengan keputusan Panglima ABRI dan siap dibuang setelah L.B. Moerdani digeser dari Pangab pada tahun 1988 dan sempat dikabarkan adanya pembersihan besar-besaran untuk orang-orang yang di kepalai oleh L.B. Moerdani.

Tak semudah itu untuk membuang orang yang sangat berjasa untuk Negara, jadi Jenderal Tri Sutrisno membangkang dan tetap mempertahankan Teddy Rusdy.

 

Sumber : Islami.co