Rabu, 10 Maret 2021

Diusia Muda, Teddy Rusdy Sudah Jago Melakukan Navigasi Hanya Dengan Bantuan Radio Silent

 

Google.com

Seperti yang sudah banyak kabar beredar kalau Teddy Rusdy adalah orang pertama kali yang menerbangkan pesawat pembom pesawat Tu-16/KS. Menurut Teddy Rusdy, pesawat yang sempat ia terbangkan ini mampu membawa rudal untuk serangan dari udara kedarat dan juga kelaut.

Pada saat itu, pesawat TU-16/KS hanya dimiliki oleh dua negara di luar Uni Soviet yakni Mesir di bawah Presiden Gamal abdul Naser dan Indonesia yang masih dibawah kepimpinan Ir Soekarno. Hebatnya, Teddy Rusdy menerbangkan pesawat itu dengan pangkat Letnan Udara II dan masih berusia 25 tahun.

Karena memiliki wawasan yang cukup luas dan terbuka karena pada 1961 Teddy Rusdy pernah mengikuti pensisikan astro navigation di Air Force Flying College India. Di usia yang dikatakan masih muda Teddy Rusdy sudah jago melakukan navigasi dengan hanya dibantu radio silent.

Di suatu daerah di India yakni Mahatma Gadhi, Teddy Rusdy sudah mempelajari dan melalukan terbang cross-country sekitar 1500 mil tanpa peta. Selama belajar di India, ia punya pengalaman menarik, ketika kertas sketsa dan peta navigasinya di makan sapi.

 

Sumber : editor.id

Selasa, 09 Maret 2021

Setia Mengabdi, Sejarah Operasi Intelijen TNI Sudah Menyatu Dengan Darah Teddy Rusdy

 

Google.com

Dalam operasi pesawat A-4E/H Skyhawk, Teddy Rusdy juga dikirimkan bom canggih untuk mendukung suksesnya Skyhawk dengan dipandu oleh laser yang merupakan jenis senjata yang nantinya terbukti paling ampuh untuk menaklukan perang teluk meletus 1990.

Teddy Rusdy dihabis-habisan oleh pejabat Mossad dengan sebutan “The Incredible Operations”, “Dubby” Shiolah sebagai pembuka pintu dan contact person, karena sudah berhasil menjalankan operasi Alpha ini.

Banyak yang mengenal Teddy Rusdysebagai sosok yang sangat disiplin. Teddy Rusdy terlihat diruang pesawat pembom TU-16/KS buatan Uni Soviet. Tak hanya itu saja, foto Teddy Rusdy dengan Pak Tri Sutrisno saat menunaikan ibadah haji pun tidak ketinggalan.

Teddy Rusdy adalah sosok perintis intelijen Indonesia yang tak pernah terlepas dari sejarah intelijen di Indonesia. Bukan lagi tak pernah terlepas, sejarah operasi intelijen TNI Indonesia pun sudah menyatu dengan darah yang mengalir dalam tubuh sang legenda Teddy Rusdy.

 

Sumber : editor.id

Untuk Menyukseskan Operasi Skyhawk, Teddy Rusdy Dikirimkan Bom Canggih

 

Google.com

Perwira kelahiran tanah abang yakni Teddy Rusdy sudah berhasil mendatangkan persenjataan yang cukup terbilang canggih dikelasnya berupa 33 unit pesawat A-4E/H Skyhawk lengkap dengan amunisinya yang diterbangkan dari Israel.

Tak hanya sejumlah pesawat, ternyata masih ditambah dengan selusin unit Komob (Comonications Mobile) yang dibawa dari Eliat menyebrangi jalur laur dalam sebuah operasi yang memiliki sandi Alpha yang diterjadi di tahun 80-an.

Dalam operasi ini Teddy Rusdy juga dikirimkan bom canggih untuk mendukung suksesnya Skyhawk dengan dipandu oleh laser yang merupakan jenis senjata yang nantinya terbukti paling ampuh untuk menaklukan perang teluk meletus 1990.

Teddy Rusdy dihabis-habisan oleh pejabat Mossad dengan sebutan “The Incredible Operations”, “Dubby” Shiolah sebagai pembuka pintu dan contact person, karena sudah berhasil menjalankan operasi Alpha ini.

 

Sumber : editor.id

Tak Hanya Terlibat Operasi Pejuang Taliban, Teddy Rusdy Juga Terlibat Banyak Operasi Lainnya

 

Google.com

Tak hanya terlibat dalam operasi Pejuang Taliban yang terjadi pada tahun 1981 yang bertugas untuk mendampingi L.B. Moerdani ke Islamabad, Teddy Rusdy juga terlibat dalam kirimnya Kopassus ke Jerman dan operasi A-4 Skyhawk.

Teddy Rusdy yang terlibat dalam pengiriman dua putra terbaik bangsa dari Kopassus ini mengirimkan Mayor Inf Luhut B Panjaitan dan juga Kaptem Inf Prabowo Subianto untuk lebih menggali ilmu dan belajar anti terror di markas polisi khusus anti terror Jerman barat GSG 9.

Bukan hanya itu saja jadwal terbang Teddy Rusdy dalam dunia Intelijen. Karena perwira kelahiran tanah abang ini sudah berhasil mendatangkan persenjataan yang cukup terbilang canggih dikelasnya berupa 33 unit pesawat A-4E/H Skyhawk lengkap dengan amunisinya yang diterbangkan dari Israel.

Tak hanya sejumlah pesawat, ternyata masih ditambah dengan selusin unit Komob (Comonications Mobile) yang dibawa dari Eliat menyebrangi jalur laur dalam sebuah operasi yang memiliki sandi Alpha yang diterjadi di tahun 80-an.

 

Sumber : editor.id

Menurut Teddy Rusdy, Nomor Seri Senjata Yang Dikirimkan Ke Mujahidin Sudah Dihapus

Google.com

Karena pengiriman senjata sudah diputuskan dan juga telah disepakati dalam pertemuan rahasia di Islamabad yang terjadi pada tanggal 18 Februari 1981 antara Letjen L.B.Moerdani dan Pejuang Mujahidin didampingi oleh Staf Intel Kolonel Nav Teddy Rusdy.

Akhirnya kini terbongkar cara pengirimannya senjata itu, walaupun sempat disamarkan sebagai bantuan kemanusiaan dengan pesawat Being B707 dengan logo Pelita Air ini menjadikan suatu bukti bahwa intelijen Indonesia dapat mengalahkan intelijen Amerika yang berada di Afganistan.

Menurut Teddy Rusdy, senjata yang sudah dikirimkan memiliki nomor seri yang sudah dihapus terlebih dahulu gunanya untuk mengaburkan asal sumber senjata tersebut. Semua senjata yang sudah siap kirim dimasukan kedalam peti dan diberi tanda palang merah, dan dicampur oleh peti obat-obat dan selimut.

Atase Pertahan RI di Pakistan yang pada saat itu dijabat oleh Kolonel Harjanto tidak terlibat dalam jalannya operasi ini. Kenapa tidak terlibat? Karena untuk menghindari kasus diplomatic apabila operasinya bocor, namun akhirnya operasi ini berjalan dengan sempurna.

 

Sumber : editor.id

Teddy Rusdy Buktikan Intelijen Indonesia Dapat Mengalahkan Intelijen Amerika

 

Google.com

Kisah yang diceritakan oleh Teddy Rusdy membuat bulu kuduk berdiri. Saat Indonesia membantu pejuang Mujahidin Taliban di Afganistan dengan seperangkat persenjataan setara dengan 2 batalion infanteri.

Ternyata tak hanya cara pengiriman yang dirahasiakan, saat sedang melakukan pemilihan persenjataan yang berguna dilapangan untuk meningkatkan daya tempur juga dirahasiakan oleh pihak intelijen Indonesia.

Karena pengiriman senjata sudah diputuskan dan juga telah disepakati dalam pertemuan rahasia di Islamabad yang terjadi pada tanggal 18 Februari 1981 antara Letjen L.B.Moerdani dan Pejuang Mujahidin didampingi oleh Staf Intel Kolonel Nav Teddy Rusdy.

Akhirnya kini terbongkar cara pengirimannya senjata itu, walaupun sempat disamarkan sebagai bantuan kemanusiaan dengan pesawat Being B707 dengan logo Pelita Air ini menjadikan suatu bukti bahwa intelijen Indonesia dapat mengalahkan intelijen Amerika yang berada di Afganistan.

 

Sumber : editor.id

Teddy Rusdy Membantu Pasok Senjata ke Mujahidin Yang Setara Dengan 2 Battalion Infanteri

 

Google.com

Teddy Rusdy pernah ditugakan untuk menemani sang atasan L.B. Moerdani untuk pergi ke Islamabad pada tahun 1981 untuk menghadiri pertemuan rahasia dengan petinggi intelijen Pakistan yang membahas membantu logistic dan persenjataan untuk Mujahidin Afganistan.

Pada saat itu, menurut Teddy Rusdy, para Mujahidin Afganistan membutuhkan yang sama dengan senjata yang dibuat oleh Uni Soviet. Secara kebetulan, senjata yang dibutuhkan oleh Mujahidin Afagnistan banyak dimiliki oleh ABRI saat Trikora dan Dwikora.

Namun tidak semudah itu, untuk mendapatkan senjata itu harus melewati persetujuan dari sang presiden yakni Soeharto. Setelah disetujui, senjata-senjata bautan Uni Soviet yang terkumpul harus dikumpulkan terlebih dahulu di gudang khusus milik staf Hankam dan Gedung Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma.

Tak disangka, kisah yang diceritakan oleh Teddy Rusdy membuat bulu kuduk berdiri. Saat Indonesia membantu pejuang Mujahidin Taliban di Afganistan dengan seperangkat persenjataan setara dengan 2 batalion infanteri.

 

Sumber : editor.id