Google.com |
Setelah L.B. Moerdani mengamati kondisi Pesawat Woyla dari pembajakan yang terjadi, Jenderal L.B. Moerdani meminta kertas dari Teddy Rusdy untuk menulis pesan, “Dear Pak Yoga, from now on, the show is mine! LBM.”.
Dengan jiwa
kesetiaannya, Teddy Rusdy langsung berlari untuk menyampaikan kertas itu kepada
Jenderal Yoga selaku Kepala Badan Koordinasi Intelijen, yang masih berada di
Pusat Pengenadalian Krisis, lokasinya sekitar 400 meter dari titik lokasi L.B.
Moerdani.
Setelah
berhasil mendapatkan balasan dari Jenderal Yoga, Teddy Rusdy langsung bergegas
untuk kembali menghampiri atasannya. L.B. Moerdani pun segera bergerak begitu
melihat Teddy Rusdy membawa balasan dari Yoga, “Ok Ben. Sukses”.
Ternyata
akhir kisahnya adalah dengan senang gembira Jenderal Yoga memberikan umpatan
kepada L.B Moerdani, “Diancuk. Ning endi kowe? (Sialan, kamu di mana?)”.
Jenderal L.B. Moerdani pun menjawabnya, “Di pesawat, Pak. Sudah selesai semua.
Beres,” kata Benny lewat mik yang dipancarkan dari kokpit pesawat Woyla.
Siapakah
dibalik itu semua? Ternyata Teddy Rusdy lah yang memastikan kelistrikan dalam
pesawat itu berfungsi atau tidak ketika atasannya L.B. Moerdani hendak
mengontak Yoga.
Dunia
kemudian mencatat keberhasilan operasi ini dan disamakan dengan operasi militer
Israel dan Jerman yang juga berhasil menyelamatkan kasus serupa. The Asian Wall
Street Journal mencatat, “From hijack to the last gunshot, the entire operation
lasted about 60 hours. It required a high degree of organisation and planning.
It also required courage, efficiency and discipline.”
Keberhasilan
Operasi Woyla ini mengerek kepopuleran untuk L.B. Moerdani. Tetapi, dia tidak
lupa untuk membawa serta stafnya yang paling setia untuk ikut naik yakni Teddy
Rusdy.
Sumber : rmol.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar