Google.com |
Dalam memperingati 1.000 hari wafatnya Alm Teddy Rusdy, mari kita mengenang kisah yang dialami oleh Teddy Rusdy. Saat Jenderal M. Jusuf selaku Menteri Pertahanan dan Kemanan dan juga Jenderal L.B. Moerdani selaku Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan sedang menikmati makan siang dalam Rapat Pimpinan ABRI.
Panglima
Komando Pemulihan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) mengirimkan telegram kepada
Jenderal M. Yusuf dan Jenderal L.B. Moerdani saat belum selesai makan siang.
Lalu keduanya membaca telegram tersebut, dan Jenderal L.B. Moerdani langsung
memerintahkan para wartawan agar berkumpul.
“Saya
diinstruksikan oleh Menhankam untuk memberitahukan, bahwa hari ini, tanggal 28
Maret 1981, pukul 10.10 WIB telah terjadi pembajakan Pesawat DC-9 Garuda dalam
penerbangan antara Palembang dan Medan. Pesawat itu pada saat ini berada di Pelabuhan
Udara Internasional Penang, Malaysia. Captain pilot-nya bernama Herman Rante.
Soal ini sekarang diambil alih oleh Departemen Hankam,” kata Benny di depan
wartawan.
Dengan
suara yang tenang, raut muka mengeras, dan matanya nyalang ia sampaikan hal
tersebut. Tanpa pikir panjang, L.B. Moerdani langsung berangkat ke Jakarta.
Begitu sesampaikan di Jakarta tepatnya Halim Perdanakusuma, L.B Moerdani
disambut oleh Kolonel Teddy Rusdy.
Sejak saat
itulah, Teddy Rusdy terus mendampingi Jenderal L.B. Moerdani.
Sumber : rmol.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar